7 Penyebab Anda Jadi Pelupa di Usia Muda

Ditulis oleh : Theofilus Richard
Ditinjau oleh : dr. Ayu Sri Rahayu
Faktor gaya hidup bisa jadi penyebab pelupa di usia muda - AlteaCare | Foto: cookie_studio/Freepik

Faktor gaya hidup bisa jadi penyebab pelupa di usia muda - AlteaCare | Foto: cookie_studio/Freepik

Selasa, 21 Maret 2023

Masih muda tetapi sering kali lupakan berbagai hal? Mungkin Sobat Altea perlu berkonsultasi ke dokter supaya tahu penyebab pelupa di usia muda.

Pasalnya, kejadian seperti mau main futsal tapi sampai lapangan baru ingat tidak bawa kaus kaki, atau mau jemput kekasih dengan motor tapi ternyata lupa bawa helm itu lama-lama bisa menghambat aktivitas.

Sobat Altea tahu tidak, secara umum kapasitas memori di otak itu sangat besar, lo. Namun, saat mempelajari sesuatu, terkadang kondisi fisiologis sel saraf di otak bisa berubah saat menerima informasi baru.

Nah, perubahan inilah yang menyebabkan memori baru malah menggantikan memori yang lama. Namun, perubahan ini bukanlah satu-satunya faktor yang membuat kita mudah lupa meski usia masih muda.

Penasaran mau tahu apa penyebab Anda menjadi pelupa di usia muda? Yuk, simak uraian di bawah ini!

7 Penyebab Menjadi Pelupa di Usia Muda

Jika Anda sudah mulai sering melupakan hal-hal yang penting, bisa jadi penyebabnya adalah sejumlah faktor di bawah ini.

1. Kurang Tidur

Jika mudah menjadi pelupa, perbaikilah pola tidur. Pastikan tidur selama tujuh hingga delapan jam sehari.

Soalnya, kualitas tidur sangat berpengaruh terhadap daya kerja kognitif kita, terutama dalam hal daya ingat. Untuk mempelajari atau mengingat sesuatu, kita menggunakan lobus frontal atau otak bagian depan. Sementara, bagian ini sangat rentan terganggu ketika kita kurang tidur.

Itulah alasan kenapa kurang tidur dapat menyebabkan kita mudah lupa.

Baca Juga: 7 Cara Menjaga Kesehatan Otak. Bisa Bikin Tambah Pintar!

2. Terlalu Banyak Minum Alkohol

Alkohol bisa merusak daya ingat, lo! Menurut penelitian, alkohol dapat menghambat otak menyerap ingatan baru, terutama ingatan yang terjadi ketika kita di bawah pengaruh alkohol.

Banyaknya memori yang hilang pun tergantung pada banyaknya alkohol yang masuk ke dalam tubuh. Jika jumlah yang diminum hanya sedikit, hal-hal yang hilang dalam ingatan kita pun sedikit.

Sebaliknya, jika jumlahnya banyak, semakin banyak juga hal-hal yang hilang dari ingatan.

Beberapa studi juga menyebut bahwa alkohol akan membuat otak kesulitan dalam membuat memori baru atau mengingat orang yang baru dikenal.

3. Stres

Mengelola stres perlu jadi skill andalan di masa sekarang. Jadi, saat beban pikiran menumpuk, Anda bisa refreshing atau sekadar cari makanan enak agar stres mereda.

Menurut beberapa studi, saat stres, otak kita dipicu untuk berpikir lebih keras. Ini membuat kita sulit mengingat kembali apa yang sudah lama terjadi. Bahkan, kita pun bisa sulit untuk fokus dan mengingat hal-hal penting di saat ini.

4. Depresi

Kondisi psikologis seperti depresi juga bisa mengganggu kinerja otak dalam mengingat. Beberapa studi menyebut bahwa depresi dapat menyusutkan volume hipokampus.

Sementara itu, hipokampus adalah bagian otak yang berfungsi dalam menyerap pembelajaran dan pengolahan memori jangka panjang.

Bila area ini terganggu, daya serap atau daya ingat kita juga akan menjadi terganggu.

5. Mengonsumsi Obat-obatan Tertentu

Saat sedang sakit kita bisa dapat resep beberapa obat. Nah, kandungan kimia di dalamnya bisa membuat kita melupakan beberapa memori atau hal-hal yang terjadi sebelumnya.

Ini karena obat-obat tersebut dapat mengandung penenang yang membuat kita lebih relaks dan melupakan beberapa hal. Contohnya saja obat jenis antidepresan, obat tekanan darahi, dan lain-lain.

6. Hipotiroid

Rendahnya level hormon tiroid juga banyak berkaitan dengan gampang lupa. Ini karena fungsi kognitif juga turun.

Biasanya, yang terdampak tidak hanya daya ingat. Orang dengan gangguan hipotiroid juga akan mengalami penurunan konsentrasi, kemampuan berbahasa, dan nalar. Selain itu, motoriknya juga dapat terganggu.

Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Otak yang Susah Berpikir. Terbukti Manjur!

7. Gangguan Kognitif Ringan

Ketika fungsi kognitif mengalami gangguan, kemampuan kita dalam mengingat sesuatu juga menjadi menurun. Gangguan ini sebenarnya tidak parah, tetapi jika dibiarkan begitu saja, bisa berkembang menjadi demensia.

Gejala yang biasa dialami ketika mengalami gangguan ini di antaranya adalah:

  • sering lupa
  • sering melewatkan pertemuan penting
  • ketinggalan bus atau kereta karena lupa jadwalnya
  • sulit mengikuti pembicaraan di tempat kerja dan tongkrongan
  • sulit membuat keputusan

Itulah sejumlah penyebab Anda bisa menjadi pelupa di usia muda.

Sobat Altea yang sering terganggu aktivitasnya akibat sering lupa, jangan ragu untuk video call dengan dokter spesialis terpercaya di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan segera buat janji dengan dokter andalan!





Sumber:

  • Davis, R. L., & Zhong, Y. (2017). The biology of forgetting—a perspective. Neuron, 95(3), 490-503.
  • Alhola, P., & Polo-Kantola, P. (2007). Sleep deprivation: Impact on cognitive performance. Neuropsychiatric disease and treatment, 3(5), 553-567.
  • White, A. M. (2003). What happened? Alcohol, memory blackouts, and the brain. Alcohol Research & Health, 27(2), 186.
  • Psych Central. Diakses pada Desember 2022. How Stress Affects Your Memory
  • Amen Clinics. Diakses pada Desember 2022. Can Depression and Anxiety Cause Memory Loss (Short-Term and Long-Term)?
  • Harvard Health Publishing. Diakses pada Desember 2022. 7 common causes of forgetfulness
  • Samuels, M. H. (2014). Psychiatric and cognitive manifestations of hypothyroidism. Current Opinion in Endocrinology, Diabetes and Obesity, 21(5), 377-383.
  • Mayo Clinic. Diakses pada Desember 2022. Mild Cognitive Impairment (MCI)

0 Disukai
0 Komentar